Jakarta - Bisnis menara di Indonesia dinilai masih kinclong karena menjanjikan Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) yang tinggi dalam beberapa tahun mendatang. Menurut praktisi telematika Teguh Prasetya, bisnis menara yang bergerak di suprastruktur telekomunikasi masih menjanjikan EBITDA margin di kisaran 80% dan margin operasional di atas 50%. "Operator saja EBITDA marginnya sudah di bawah 50%," jelasnya saat berbincang dengan detikINET, Sabtu (8/11/2014). Ia memprediksi, ke depan akan ada penurunan valuasi karena tekanan harga dan kenaikan ongkos operasional. Selain itu, karena kemajuan teknologi jumlah menara besar akan menurun sejalan dengan digelarnya Long Term Evolution (LTE). “Nanti akan banyak terkonsentrasi pada microcell poles. Operator besar seperti Telkomsel, Indosat, dan XL akan mendominasi pendapatan dari penyedia menara ke depan,” paparnya. Sebelumnya, dalam kajian yang dilakukan lembaga penelitian Mason, di...